Friday, September 7, 2012

So Much for Tolerance?


Pada suatu sore, gue seperti biasa, pulang kantor normal, dengan kereta Commuter Line arah Serpong. Duduk di tempat yang seharusnya bisa untuk 4 orang. Gue duduk sebelah 2 bapak-bapak agak gendut. Ga berapa lama kemudian, di depan ada ibu hamil berdiri. Bapak yang satu diam aja, kita namakan dia bapak A. Yang satu, bapak B, kasih duduk dengan memajukan badannya, jadi spacenya kecil sih kalo untuk ibu hamil.

Akhirnya, gue berdiri aja, kasih duduk ke ibu hamil sambil melengos ke tempat gerbong wanita. Si Bapak B bilang "Lho mbak, ini lho silakan duduk" (masih dengan memajukan badannya sedikit).

Gila ya, sampe segitunya toleransi. Susah banget toleransi itu dilakukan di Indonesia. Baru turun kereta, main dorong-dorongan aja biar cepet keluar dari stasiun.


So much for tolerance?

6 comments:

  1. memang di Indonesia sudah sedikit sekali yang memiliki rasa toleransi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya betul. sebenarnya bukan salah pemerintahnya, tapi lebih ke diri masing-masing

      Delete
  2. biar aja ntar istrinya si bapak gendut digituin sm orang lain. preettt.

    ReplyDelete
  3. karena si bapa B dia juga lagi hamil ,,, hahaha :D

    ReplyDelete
  4. thanks for sharing,,sangat bermanfaat
    nice article
    ST3Telkom

    ReplyDelete